Seorang pembaca bisa saja lebih "fasih" dalam mengkaji objek (penelitian)-nya dari pada si empunya (baca: pengarangnya).

Perbedaan Otak Laki-laki dan Perempuan

Ahli Neuro Science mengatakan bahwa struktur otak anak laki-laki dengan perempuan berbeda. Implikasi perbedaan struktur ini terjadi pada cara dan gaya melakukan sesuatu. Laki-laki dan perempuan menunjukkan perbedaan dalam beberapa hal: emosi, tingkah laku seksual, proses berbahasa, kemampuan spasial, dan problem-probelm matematis.

1.  Emosi
Kebanyakan kriminalitas adalah kaum laki-laki dan kebanyakan perangkai bunga adalah kaum perempuan. Ini bukan sebuah ungkapan tanpa dasar. Richard Haier, Guru Besar saraf dari Universitas California di Irfine, berhasil membuktikan kenyataan itu mempunyai dasar ilmiah, yaitu ketika menganggur, aktivitas otak kaum laki-laki lebih banyak terjadi pada daerah limbic temporal. Daerah ini adalah pengatur emosi yang berhubungan dengan aksi motorik teristimewa perilaku “yang suka memukul jika marah”. Laki-laki beringas apalagi ketika marah dengan emosi tak terkontrol akan disalurkan melalui pukulan tangan, tendangan kaki dan makian. Limbic temporal merupakan otak yang terdapat pada reptile.

Sebaliknya, kaum perempuan pada saat istirahat, aktivitas otak lebih banyak terjadi pada Cyngulata Gyrus. Daerah ini sama dengan otak mamalia dan bertanggung jawab mengontrol ekspresi emosi. Ketika marah, seorang perempuan cenderung membelalakkan matanya dari pada memukul, memandang atau memaki. Perempuan lebih bisa mengontrol emosi dari pada laki-laki, dalam kasus penyakit jiwa, perempuan lebih sering menderita Syndrom Depresif. Ia depresi karena memendam perasaannya. Ketika sedih, otak perempuan lebih aktif dari pada otak laki-laki, bagian Lymbic system bekerja delapan kali lebih keras, akibatnya perempuan sangat terganggu dengan kesedihan yang dialaminya. Sebaliknya, dalam ekspresi bahagia tak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.

2.  Tingkah Laku Seksual
Terdapat perbedaan struktur pada kedua jenis kelamin yaitu dalam inti hipotalamus, terutama pada daerah preoptik medial. Daerah ini mengatur tingkah laku seks 2,5-3 kali lebih besar dari pada laki-laki. Perbedaan ini besar pengaruhnya terutama dalam cara dan gaya melakukan hubungan seks.

3.  Proses Berbahasa
Dari segi bahasa, anak perempuan jumlah selnya lebih besar dari anak laki-laki. Karena itu perempuan yang cerewet mungkin patut bersyukur sebab cerewet merupakan ciri khas perempuan dan memiliki kaitan biologis dengan otaknya. Perempuan begitu lihai membahasakan emosi dengan tutur kata yang lancar, ia begitu piawai menceritakan apa yang ia rasakan walaupun bahasa seorang diplomat ulung atau ahli pidato. Ia mampu menguraikan emosi dengan terperinci. Perempuan dapat menata kata dan kalimatnya secara teratur, bisa memilih intonasi dan aksentuasi tertentu yang mendukung emosinya. Tidak seperti kaum laki-laki yang hemat dan pelit dengan kata-kata.

4.  Kemampuan Spasial
Laki-laki lebih lihai dan lebih cermat dari perempuan, karena Lobus Parential bawah yang bertugas untuk pengenalan ruang tiga dimensi lebih besar dibanding perempuan.

Sebagai contoh: laki-laki lebih suka mengikuti petunjuk peta dan membayangkan dalam otaknya di mana rumah kawannya. Sedangkan perempuan lebih suka langsung menyusuri jalan bahkan bagus bila ada guide-nya (tanpa perlu membayangkan dalam imajinasinya). Perempuan lebih cenerung mengandalkan panca inderanya, ia akan mengenali rumah di pojok jalan, pepohonan di pinggir jalan, atau lalu lintas yang mencolok. Laki-laki lebih suka membayangkan dalam benaknya di mana posisi rumah.

5.  Matematika
Hasil penelitian Melissa Frederick mengatakan bahwa laki-laki lebih unggul memecahkan masalah matematika dibanding perempuan. Karena Lobus Parential bawah yang bertugas terhadap pengenalan spasial ukurannya kira-kira 6% lebih besar dari pada perempuan. Daerah itu sangat perlu untuk tugas-tugas matematikan dan arsitektur. Sedangkan perempuan menampakkan asimetri antara lobus kiri dan kanan.

Lobus Parential bawah seorang laki-laki genius bernama Albert Einsten, ternyata 15% lebih besar dibandingkan 36 otak laki-laki dan 56 otak perempuan lainnya. Einsten dalam beberpa kesempatan sering menceritakan cara ia memperoleh beberapa rumus matematika. Ia cukup menghayal atau membayangkan dengan otaknya saja, lalu diadakan penelitian di laboratorium.

Semua yang diuraikan di atas, dimaksudkan bahwa memang laki-laki dan perempuan berbeda. Perbedaan otak, baik struktur maupun cara kerja tidak menunjukkan tingkat kecerdasan. Walau beberapa komponen memang lebih besar pada perempuan seperti Corpus Colosum yang lebih tebal dan banyak serabut sarafnya atau pusat penyatuan bahasa yang lebih tersebar pada dua belahan otak, tidak berhubungan langsung dengan tingkat kecerdasan termasuk juga Lobus Parential bawah yang bertugas untuk pengenalan ruang tiga dimensi yang lebih besar dari laki-laki.



__________________
Dra. Khoirotul Idawati, M.Pd.I dan Drs. Hanifudin Mahadun, M.Ag, Bedah Otak, Cinta dan Kecerdasan. Hlm: 16-19. Mojokerto: CV. Perc. Fajar, 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Ar Yu ReDEY..?!