Seorang pembaca bisa saja lebih "fasih" dalam mengkaji objek (penelitian)-nya dari pada si empunya (baca: pengarangnya).

Kristologi dalam Sudut Pandang Muslim

Oleh: Seyyed Hossein Nasr

Seluruh persoalan Kristologi, dalam sudut pandang Muslim akan menjadi isu ini:

Apakah mungkin atau tidak bagi Tuhan untuk menginginkan dua kemanusiaan (sifat manusia) di bumi, memahami sebuah peristiwa yang sangat penting dengan dua cara yang berbeda? [ini merupakan persoalan yang sangat penting, kita ambil sebuah contoh] apakakah Kreistus disalib atau tidak? Al-Quran mengatakan tidak; Ia mengatakan Yesus tidak disalib. Dan dengan penolakan tersebut maka bermuncullah semua persoalan lain dan semua problem yang terjadi karena kepercayaan kepada penyaliban, seperti mengenai dua tabiat Kristus sebagaimana diinterpretasikan oleh teologi Barat dan yang semacamnya.


Bila kita menerima versi al-Quran, versi Kristen tentang Yesus harus ditolak. Bila kita menerima versi Kristen, bahkan versi Kristen-Yahudi, versi al-Quran tidak bisa diterima. Lebih jauh, membayangkan bahwa al-Quran mempunyai Kristologi yang salah, sama sekali memustahilkan dialog apapun dengan Islam. Perlulah senantiasa diingat, bahwa bagi orang-orang Muslim, al-Quran, keseluruhan al-Quran, bukan hanya bagian-bagiannya adalah firman Tuhan.

Apa yg dikatakan oleh Seyyed Hossein Nasr di sini mempunyai implikasi yang jauh, bahwa umat Islam sebenarnya tidak bisa menerima di satu segi bahwa sebagian dari al-Quran adalah wahyu dari Allah, sementara yang lain (misalnya mengenai ayat-ayat yg berkaitan dgn kristologi) diinspirasikan dari orang-orang Kristen di Arab. Seperti juga orang Kristen tidak bisa menerima bahwa sebagian dari Kristus dilahirkan dari Maria Sang Perawan dan adalah Logos, dan sebagian lain adalah "tambahan".

Dan hal yang mengejutkan adalah apabila seorang awam --bahkan kadangkala seorang teolog sendiri--membaca buku-buku polemis dari pihak sendiri. Misalnya seorang Muslim yang membaca buku polemik mengenai agama Kristiani yang dikarang oleh seorang Muslim, atau sebaliknya-- akan ada kesan yang sangat meyakinkan mengenai kebenaran agama sendiri..

Coba bayangkan seorang Muslim yang membaca karya-karya polemis dari Ahmad Deedat, yang kritikannya sangat tajam terhadap agama Kristiani.. Begitu pula sebaliknya, misalnya orang-orang Kristen yang membaca buku seperti Norman L. Geisler dan Abdul Saleeb, Answering Islam: The Crescent in the Light of the Cross yang dengan "sangat meyakinkan" mencoba membantah klaim-klaim kebenaran Islam.

__________________
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Bagimu agamamu, dan bagikulah, agamaku".
(QS. al-Kafirun [109]:1-6)
 

_______________
Seyyed Hossein Nasr, "Dialog Kristen-Islam, Suatu Tanggapan terhadap Hans Kung" Jurnal Pemikiran Islam Paramadina, Vol.1 No.1, Juli-Desember 1998, hal.39. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Ar Yu ReDEY..?!