Di Balik Nama-nama Bulan Hijriyah

“Sesungguhnya bilangan bulan bagi Allah dua belas bulan dalam waktu ketetapan Allah pada hari terciptanya langit dan bumi darinya ada empat bulan haram”.

(QS al-Taubah :36)

Empat bulan haram tersebut (arba’atun hurum), menurut hadits Nabi adalah: Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Dinamakan bulan haram, karena dalam bulan itu diharamkan mengadakan peperangan, terkecuali kalau memang diserang. Berikut keterangan tentang 12 nama bulan dalam kalender Hijriyah:

1.  Muharram atau asy-Syura

Muharram artinya bulan yang dipantangkan atau diharamkan untuk mengadakan peperangan. Zaman dulu, pada bulan itu tidak boleh mengadakan peperangan keculai diserang lebih dahulu.

Dan asy-Syura sebabnya adalah pada bulan tersebut ketika tanggal 10 banyak terjadi peristiwa besar bagi umat manusia khususnya para Nabi dan Rasul. Asy-Syura sendiri artinya adalah sepuluh. Nabi Saw bersabda: “Aasyuuroo-a yaumul ‘asyiir” artinya: dinamakan bulan asy-Syura karena hari yang kesepuluh.”

2.  Shafar

Shafar artinya  kosong. Dinamakan bulan kosong karena zaman dulu adatnya orang-orang Arab alau memasuki bulan kedua, laki-laki pergi keluar daerah untuk merantau. Rumah-rumah mereka jadi kosong dari laki-laki. Adapun shafar dalam al-Quran mempunyai arti kuning. Dan kuning dalam al-Quran mempunyai dua makna:

Pertama, berarti menggembirakan, tersebut dalam al-Baqarah [2]:69, “Kuning bersih warna menggembirakan bagi orang yang melihat. ”

Kedua, berarti kuning yang tidak menggembirakan, tersebut dalam al-Zumar []:21, “Kemudain tumbuh-tumbuhan yang hijau itu menjadi kering sehingga engkau lihat menjadi kuning warnanya, kemudian Allah menjadikannya pecah-pecah (hancur). ”

3.  Rabi’ul Awal atau Maulud

Rabi’ artinya menetap, dan Awal artinya yang pertama. Rabi’ul Awal artinya menetap yang pertama. Yaitu laki-laki Arab pulang dari kemudian menetap di rumah pada bulan ketiga.

4.    Rabi’ul Akhir atau Ba’da Maulud

Rabi’ artinya menetap, dan Akhir artinya terakhir. Rabi’ul Akhir artinya menetap yang terahir. Kebiasaan laki-laki Arab setelah merantau, maka menetap sampai bulan keempat.

5.    Jumadil Awal

Jumad artinya beku atau kering, Awal artinya yang pertama. Maksudnya, pada bulan kelima biasanya air pada membeku, sehingga sungai-sungai menjadi kering.

6.    Jumadil Akhir

Jumad artinya beku atau kering, Akhir artinya yang terakhir. Maksudnya, pada bulan keenam, air yang beku dan sungai menjadi kering akan berakhir setelah bulan keenam.

  

7.    Rajab

Rajab artinya mulia. Maksudnya bulan Rajab adalah blan yang mulia.

Sabda Nabi Saw: “Sesungguhnya dinamakan bulan Rajab karena di dalamnya terdapat kebaikan yang banyak.”

Pada bulan Rajab, bangsa Arab dulu pada bulan ketujuh membuka pintu-pintu Ka’bah. Pada selain bulan Rajab, pintu-pintu Ka’bah hanya dibuka satu minggu sekali. Selain itu, bangsa Arab pada tanggal satu Rajab juga punya tradisi menyembelih hewan qurban anak onta yang pertama untuk menghormati bulan Rajab, dan tradisi ini disebut Utairah. Setelah kedatangan Rasulullah, tradisi ini dilarang.

8.    Sya’ban

Sya’ban artinya bercabang-cabang atau berserakan. Yakni, bulan bercabang-cabangnya kebaikan. Sabda Nabi Saw: “sesungguhnya adanya dinamakan bulan Sya’ban karena di dalamnya bercabang-cabang kebaikan yang banyak.”

9.    Ramadhan

Ramadhan artinya panas membakar. Membakar bermacam-macam dosa sampai habis bagi orang yang betul-betul bertaubat dan beribadah pada bulan Ramadhan. Nabi Saw bersabda: “Dinamakan bulan Ramadhan karena menghancurkan dosa-dosa.”

10. Syawal

Syawal artinya naik. Pada bulan Syawal, bangsa Arab dulu mempunyai kebiasaan jika naik onta pasti mencambuk ekornya terlebih dahulu dan bila ekor onta dicambuk ekornya menjadi berdiri atau naik, setelah itu baru dinaiki. Tetapi, di luar bulan Syawal, kebiasaan ini tidak dilakukan. Syawal juga berarti larut. Maksudnya, larutnya dosa-dosa setelah dosa-dosa tersebut dihancurkan pada bulan Ramadhan, dosa-dosa menjadi larut atau hilang saat Syawal. Orang yang sungguh-sungguh berpuasa pada bulan Ramadhan, maka dikatakan kembali pada fitrah, Idul Fitri bagi orang-orang yang telah meninggalkan fitrahnya selama setahun.

11. Dzulqa’dah atau Selo, Apit

Dzulqa’dah artinya yang mempunyai tempat duduk.

12. Dzulhijjah atau Besar

Dzulhijjah artinya yang beribadah haji. Di bulan ini, orang-orang melaksanakan ibadah haji.

{msi. Minhajul Abidin}

______________

Majalah Mata Air, hal:28-29. Edisi 29 Tahun 2009.