R. Ng. Ronggowarsito terlahir dengan nama kecil Bagus Burham pada tahun 1728 J atau 1802 M, putra dari RM. Ng. Pajangsworo. Kakeknya, R.T. Sastronagoro yang pertama kali menemukan bakat yang besar di balik kenakalan Burham kecil yang memang terkenal Bengal. Sastronagoro kemudian mengambil inisiatif untuk mengirimnya nyantri ke Pesantren Gebang Tinatar di Ponorogo asuhan Kyai Kasan Besari.
Menjelang dewasa (1813 Masehi), ia pergi berguru kepada Kyai Imam Besari di Pondok Gebang Tinatar.
Tanggung jawab selama berguru itu sepenuhnya diserahkan kepada Ki Tanudjaja. Ternyata, telah lebih dua bulan, tidak maju-maju, dan ia sangat ketinggalan dengan teman seangkatnya. Di samping itu, Bagus Burham di Ponorogo mempunyai tabiat buruk yang berupa kesukaan berjudi. Dalam tempo kurang satu tahun, bekal 500 reyal habis bahkan dua kudanyapun telah dijual.
Kyai Imam Besari menyalahkan Ki Tanudjaja sebagai pamong yang selalu menuruti kehendak Bagus Burham yang kurang baik itu. Akhirnya, Bagus Burham dan Ki Tanudjaja dengan diam-diam menghilang dari Pondok Gebang Tinatar menuju ke Mara. Di sini, mereka tinggal di rumah Ki Ngasan Ngali saudara sepupu Ki Tanudjaja. Menurut rencana, dari Mara mereka akan menuju ke Kediri, untuk menghadap Bupati Kediri, Pangeran Adipati Cakraningrat. Namun atas ppetunjuk Ki Ngasan Ngali, mereka berdua tidak perlu ke Kediri, melainkan cukup menunggu kehadiran Sang Adipati Cakraningrat di Madiun saja, karena Sang Adipati akan mampir di Madiun dalam rangka menghadap ke Keraton Surakarta. Mas Rangga Panjanganom melaksanakan pernikahan dengan Raden Ajeng Gombak dan diambil anak angkat oleh Gusti Panembahan Buminata. Saat itu, usia Bagus Burham 21 tahun. Setelah selapan (35 hari) perkawinan, keduanya berkunjung ke Kediri. Setelah berbakti kepada mertua, kemudian Bagus Burham mohon untuk berguru ke Bali yang sebelumnya ke Surabaya. Dan juga berguru kepada Kyai Tunggulwulung, di Ngadiluwih, Kyai Ajar Wirakarta di Ragajambi dan Kyai Ajar Sidalaku di Tabanan, Bali.
Setelah neneknya RT. Sastranagoro wafat pada tanggal 21 April 1844, R. Ng. Ronggowarsito diangkat menjadi Kaliwon Kadipaten Anom dan menduduki jabatan sebagai Pujangga Keraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1845. Pada tahun ini juga, Ronggowarsito kawin lagi dengan Putri RMP Jayengmarjasa. Ronggowarsito wafat pada 24 Desember 1873, hari Rabu Pon.
Serat Kalatida
Sinom I.
Mangkya darjiting praja Kawuryan wus sunyaturi Rurah pangrehing ukara Karana tanpa palupi Atilar silastuti Sujana sarjana kelu Kalulun kalatida Tidhem tandhaning dumadi Ardayengrat dene karaban rubeda Keadaan negara waktu sekarang, sudah semakin merosot.
(Situasi (keadaan tata negara) telah rusak, karena sudah taka da yang dapat diikuti lagi. Sudah banyak yang meninggalkan petuah-petuah/aturan-aturan lama. Orang cerdik cendekiawan terbawa arus Kala Thida (jaman yang penuh keragu-raguan). Suasananya mencekam. Karena dunia penuh dengan kerepotan.)
Ratune ratu utama Patihe patih linuwih Pranayaka tyas raharja Panekare becik-becik Paranedene tan dadi Paliyasing Kala Bendu Mandar mangkin andadra Rubeda angrebedi Beda-beda ardanign wong saknegara.
(Sebenarnya rajanya termasuk raja yang baik, Patihnya juga cerdik, semua anak buah hatinya baik, pemuka-pemuka masyarakat baik, namun segalanya itu tidak menciptakan kebaikan. Oleh karena daya jaman Kala Bendu. Bahkan kerepotan-kerepotan semakin menjadi-jadi. Lain orang lain pikiran dan maksudnya.)
Katetangi tangisira Sira sang paramengkawi Kawileting tyas duhkita Katamen ing ren wirangi Dening upaya sandi Sumaruna angrawung Mangimur manuhara Met pamrih melik pakolih Temah suka ing karsa tanpa wiweka.
(Waktu itulah perasaan sang Pujangga menangis, penuh kesedihan, mendapatkan hinaan dan malu, akibat dari perbuatan seseorang. Tampaknya orang tersebut memberi harapan menghibur sehingga sang Pujangga karena gembira hatinya dan tidak waspada.)
Dasar karoban pawarta Bebaratun ujar lamis Pinudya dadya pangarsa Wekasan malah kawuri Yan pinikir sayekti Mundhak apa aneng ngayun Andhedher kaluputan Siniraman banyu lali Lamun tuwuh dadi kekembanging beka.
(Persoalannya hanyalah karena kabar angin yang tiada menentu. Akan ditempatkan sebagai pemuka tetapi akhirnya sama sekali tidak benar, bahkan tidak mendapat perhatian sama sekali. Sebenarnya kalah direnungkan, apa sih gunanya menjadi pemuka/pemimpin? Hanya aka membuat kesalahan-kesalahan saja. Lebih-lebih bila ketambahan lupa diri, hasilnya tidak lain hanyalah kerepotan.)
______________
Majalah Mata Air, hlm: 68-69, Edisi 33 Tahun 2010.




Terima kasih Mbah,Suryo angka yg diberikan sma Mbah,tembus lagi ahirnya saya sudah buktikan 3x kemenangan main togel,jika anda sering kala main togel hub:Mbah,Suryo No.082342997888 JAMIN TIDAK KECEWA 100% pasti terbukti..
BalasHapusTerima kasih Mbah,Suryo angka yg diberikan sma Mbah,tembus lagi ahirnya saya sudah buktikan 3x kemenangan main togel,jika anda sering kala main togel hub:Mbah,Suryo No.082342997888 DI JAMIN TIDAK KECEWA 100% pasti terbukti..